TJANDRA SETYAWATI & DRG. PETRUS SUSANTO
Chairman
Tegas namun ramah dan humoris, itulah kesan yang bisa diberikan bila bertemu dengan wanita bernama lengkap Tjandra Setyawati ini. Pengalamannya selama 25 tahun berkecimpung di dalam dunia properti mengantarnya pada posisi sebagai Komisaris sekaligus founder (pendiri) dari Xavier Marks saat ini. Ketertarikannya dengan dunia properti diawali secara tidak sengaja ketika beliau bekerja sebagai seorang sekretaris Kepala Cabang dari PT. PP (Pembangunan Perumahan) di Jl. Raya Darmo 29 Surabaya kala itu. Wanita lulusan Diploma Sekretaris Universitas Katolik Widya Mandala tahun 1971 ini menuturkan bahwa sekalipun PT PP bukanlah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli rumah namun di perusahaan ini beliau banyak bertemu dengan insinyur-insinyur dan orang-orang yang ahli dalam bidang bangunan yang membuat wawasannya makin bertambah.
Lima belas tahun bekerja sebagai sekretaris Kepala Cabang membuat Bu Tjandra, begitu beliau biasa disapa, mulai memikirkan pekerjaan yang tidak membuatnya jauh dari keluarga apalagi ketika putra ketiganya lahir.
Tahun 1992 Bu Tjandra melihat sebuah iklan lowongan pekerjaan dari broker properti Internasional yang sedang mencari agen properti. Kala itu perusahaan tersebut adalah satu-satunya perusahaan properti yang membuka franchise di Surabaya. Bekerja tidak full time, bisa dilakukan dari rumah, dan fleksibel adalah alasan mengapa beliau akhirnya melamar sebagai salah satu agent di broker properti Internasional tersebut.
Kerja keras serta komitmen beliau selama lima tahun, tepatnya dari tahun 1992 hingga 1997, menorehkan prestasi dan menuai apresiasi sebagai Top Agent selama lima tahun berturut-turut pula.
Setelah lima tahun bekerja sebagai property agent di perusahaan tersebut mulailah terbersit suatu gagasan untuk membuka perusahaan properti sendiri. Bukanlah hal yang mudah bagi istri dari Drg. Petrus Susanto ini untuk mewujudkan mimpi tersebut sekalipun didukung sepenuhnya oleh suami. Banyak hal yang menjadi pertimbangan, selain harus memiliki kantor sendiri lengkap dengan staff dan tenaga administrasi, juga dibutuhkan orang yang bisa dipercaya untuk mengawasi setiap kegiatan transaksi di kantor.
Dukungan suami yang saat itu masih berdinas sebagai Kepala Seksi Gigi se-Jawa Timur pun terealisasi dengan mengajukan pensiun dini yang berarti tidak lagi menerima gaji dari negara, melainkan membuka praktik sebagai dokter swasta di sore hari. Sekitar tahun 2001 Pak Petrus mengundurkan diri sebagai dokter gigi dan memutuskan untuk memberikan sepenuh waktunya dalam bisnis properti bersama sang istri yang telah mendampinginya sejak 29 September 1974.
Perkenalan yang diawali secara tidak sengaja karena rumah mereka yang berdekatan menjadikan mereka semakin akrab, Bu Tjandra yang kala itu duduk di bangku kelas 6 SD sedangkan Pak Petrus duduk di bangku kelas 3 SMP mengaku kisah cinta mereka diawali dari persahabatan karena Pak Petrus rajin mengantar dan menjemputnya pergi dan pulang sekolah dengan sepeda, namun dari sekian banyak pria yang mendekatinya hanya Pak Petrus yang memiliki tempat istimewa di hatinya. Only him that she looked at the most so dearly. “Orangnya sabar” begitu penuturan Bu Tjandra. Dari pernikahan mereka Tuhan menganugerahkan tiga orang putra; Daniel Sunyoto, Christopher Sunyoto, dan Bennedicto Andreas Sunyoto.
Sampai akhir tahun 2016 total ada 6 cabang perusahaan franchise Broker properti yang didirikannya, yang tersebar di seluruh Surabaya. Seiring berjalannya waktu pula mulai bermunculan perusahaan-perusahaan properti yang mewarnai dunia bisnis properti di Surabaya. Namun menurut Bu Tjandra beliau tidak ambil pusing dengan itu, masing-masing punya keistimewaan nya sendiri. Tidak terlintas sedikitpun di benaknya bahwa mereka adalah pesaing, sebaliknya beliau berkata, “Ayo! Maju bersama.”
Ketika ditanya tantangan di dalam dunia properti, beliau tersenyum, “Tidak ada tantangan, saya sangat menikmati dunia properti.” Tutur wanita yang menghabiskan paginya dengan berolah raga yoga dan jalan pagi ini.
Rahasia kesuksesan bisnis properti yang telah beliau tekuni selama 25 tahun adalah kejujuran. Pengalamannya dididik di Perusahaan broker properti Internasional selama 5 tahun membuatnya memegang komitmen untuk tetap berada di jalur yang benar, tidak dengan diam-diam menjadi broker di luar perusahaan tempatnya bernaung, dan menjaga nama baik untuk membangun kepercayaan klien.
Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas. Suatu kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi Bu Tjandra ketika melihat orang-orang yang dipimpinnya mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinannya menjadi orang-orang yang sukses bermultiplikasi membuka cabang-cabang yang baru. Seperti seorang ibu yang rindu melihat putra-putrinya berhasil. Ibu yang tegas dan disiplin namun berhati lembut, as strong as a rock with a diamond heart lurking inside.
Sebagai sosok inspirator, beliau berpesan kepada para Marketing Agent yang dipimpinnya agar jangan pernah putus asa, selalu positive thinking, selalu berbuat baik kepada sesama karena apapun yang kita perbuat bagi orang lain akan kembali kepada kita juga, dan yang paling utama adalah libatkan Tuhan setiap hari